Hasratku Wanita

Skandal Bercinta Dengan Tante Yang Sangat Menikmati Permainan Sex


Cerita Skandal Sex Tante | Nama saya Anto, usia saya sekitar 20 tahun waktu, saya sekarang kuliah di OSU, Amerika Serikat. Kebetulan saya naik di salah satu kenalan ada Oom aku menelepon Tante Lisa. Wuih, dia orang baik benar untuk saya. Kebetulan dia adalah nyonya bule kaya tetapi lansia. Jadilah saya naik di rumah yang agak tenang, itu dikenal ada jarang memakai pembantu pula. Tante Lisa tidak orang ini berpikir seksi. payudara bulat besar seperti melon dengan 37C ukuran.

Ketinggian sekitar 177 cm dengan kaki ramping seperti manekin. Sementara perut rata karena dia tidak punya anak, baik itu dikenal suaminya sudah tua, sehingga mungkin telah loyo. Dia sekitar 32 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih. Itu membuat saya nyaman untuk berlama-lama di rumah jika bisnis tidak lebih penting, aku enggan untuk keluar rumah. Pokoknya saya juga bingung mau meninggalkan rumah tetapi tidak tahu jalan.

Dan setiap hari aku hanya berbicara dengan seksi Tante Lisa. Ternyata dia benar tidak orangnnya supel cerita canggung dengan saya bahwa jauh lebih muda. Dari kisah Tante Lisa bisa saya kira dia nya sangat kesepian karena suaminya jarang pulang, tahu orang-orang sibuk. Jadi aku mencoba untuk menjadi teman dekat sementara suaminya lagi pergi. Hari demi hari keinginanku untuk bisa mendapatkan Tante Lisa semakin tentu saja lebih kuat, selain Tante juga memberi lampu hijau kepada saya. Terbukti dia sering memancing gairah dengan tubuh seksi. Kadang-kadang ku pergok Tante Lisa lagi pas dimandikan, ia hanya meletakkan handuk hanya, wow lihat itu begitu gembira hati saya tampaknya, ingin segera membuka handuk dan melahap tubuh seksi. Kadang-kadang juga dia sering menelepon saya ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Bahkan, pada waktu itu aku mengintip dia lagi mandi sambil masturbasi. Wah pula ia tahu bagaimana memancing gairahku.

Sampai hari itu persis Jumat malam, ketika gerimis hujan, jadi aku enggan untuk keluar rumah, aku di kamar lagi main internet, melihat gambar-gambar porno dari situs internet, terus tanpa sadar aku mengambil pangkal paha yang sudah tegang sementara melihat gambar wanita telanjang, Kemudian kuelus membujuk batang pangkal paha hingga sekitar 15 cm tegang, kelelahan saya sudah terangsang benar-benar. Tanpa disadari tiba-tiba Tante Lisa masuk menyelonong tanpa mengetuk pintu, begitu terkejut aku tidak punya waktu untuk menutup batang kemaluanku menjadi tegang. Tante Lisa telah menatap batang kemaluanku sedang tegang, langsung dia bertanya dengan senyum manis.

“Apa yang kau lakukan Anto Hayyoo lagi?”

“Aah, tidak bermain komputer Tante lagi”, jawabku singkat.

Tapi Tante Linda tampaknya menyadari bahwa saya kemudian membelai batang kemaluanku.

“Apa Tante?” Saya bertanya.

“Aah tidak, Tante hanya ingin mengajak Anda temenin Tante menonton di ruang depan.”

“Ohh ya sudah, aku akan menyusul yah Tan”, jawab saya.

“Tapi jangan lama-lama juga”, kata Tante Linda lagi.

Setelah itu saya berusaha untuk meredakan ketegangan batang kemaluanku, lalu aku keluar kamar tidur dan menemani Tante Linda film semi-porno yang banyak mengumbar adegan syuuurr.

Melihat film itu hanya saya sangat tidak nyaman, karena batang kemaluanku hanya bangun lagi tidak sembrono. Bahkan, malam itu Tante Linda berpakaian seksi, dia memakai pakaian ketat dan gila dia tidak memakai bra, karena aku bisa melihat putingnya agak Muncung ke depan. Tentu saja tidak menentu, gairah memuncak melihat sesuatu seperti itu, tapi, juga jadi itu saya tidak bisa apa saja. Sementara batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku mencoba untuk bergerak sedikit dalam rangka untuk memperbaiki lokasi miring. Melihat gerakan Tante Linda direalisasikan tersenyum arahku.

“Apa yang kamu lakukan Anto?”

“Ah tidak Tante ..”

Sementara Tante Lisa mendekati saya sehingga menjauhkan kita lebih dekat ke sofa panjang.

“Kamu terangsang yah Anto, lihat film ini?”

“Tulis Ah Tante tidak biasa,” Jawabku mencoba mengendalikan diri. Aku bisa melihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, aku merasa seperti aku merokok-mengisap sementara aku menggigit puting saya keras. Namun ternyata hal ini tidak dirasakan oleh saya sendiri, Tante Lisa tampaknya juga telah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.

“Menurut pendapat Anto Tante seksi atau tidak?” Dia bertanya.

“Wow seksi Tante”, kataku.

“Di mana bagian yang sama dalam film?” Dia bertanya lagi, mengisap payudara yang terlihat semakin membesar.

“Wow seksi Tante dong, abis bodynya Tante baik meskipun.” Saya bilang.

“Waktu Ah sih?” Dia bertanya.

“Iya bener Tante, aku bersumpah …” kataku.

Jarak duduk kita semakin rapat karena Tante Lisa terus membawa dia kepada saya, dan kemudian dia bertanya,

“Anto tidak akan diundang jika begituan sama Tante?”

“Tante Mmaaauu …” Ah rejeki nomplok seperti dapat kesempatan ini saya tidak sia-siakan, hanya aku memberanikan diri untuk mencoba untuk mendapatkan lebih dekat dengan Tante Lisa.

“Wahhhh Anda besar barang-barang ya Anto …” katanya.

“Ah … Tante bisa aja kok Tante tampaknya semakin sexy aja .. sampai aku gemes ngeliatnya deh …” kataku.

“Kamu nakal Ah yah Anto”, jawab Tante Lisa sambil meletakkan tangannya di pangkal paha saya, dan saya mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya.

“Wah lakukan dipegangin terus Tante, akan ditambahkan tablet besar”, kataku.

“Ah Bener ya?” Dia bertanya.

“Ya Tante .. ehhh, aku harus menahannya eehhh Tante tidak?” Saya bilang.

“Ambil apa?” Dia bertanya.

“Tunggu tuh ..” kataku menunujukkan ke arah Tante payudara besar itu.

“Ah mungkin aja yang Anda inginkan.”

Wah nih kesempatan besar, tapi aku sedikit takut untuk memegang payudaranya, takut dia marah tapi tangan Tante sekarang bahkan telah membelai selangkangan saya sehingga saya memberanikan diri untuk membelai payudaranya.

“Ahhh .. Arghhh lezat Anto .. Anda nakal dengan baik”, kata Tante sambil tersenyum manis padaku, aku melepas spontan saya.

“Loh kok Anto dilepas sih?”

“Ah, takut Tante marah”, kataku.

“Ooohh tidak peduli tentang … di sini deh.”

Tante Lisa mencengkeram tangan saya, kemudian dimasukkan kembali payudaranya jadi aku lebih berani meremas-remas payudaranya. “Aaarrhh … sshh”, rintihan Tante semakin menggelitik saya, dan saya mencoba untuk mencium Tante Lisa, berada di luar kejutan, Tante Lisa disambut dengan ciuman kekerasan, dan kemudian kami berciuman penuh gairah sekali sementara di tangan gerilya di payudaranya sekal sekali adalah. “Ahhh kau begitu besar Anto .. terusin sayang .. malam ini Anto harus memberikan kepuasan yang sama Tante yah .. ahhh .. arhhh.”

“Tante, aku boleh membuka baju Tante tidak?” Saya bertanya.

“Oohhhh silakan sayang”, lalu dengan cepat membuka bajunya payudara jadi besar dengan puting coklat berada di depan mata saya, saya hanya menjilat payudaranya, memang saya kagumi itu. “Aahhh … Arghhh …” lagi Tante mengerang keenakan. “Teruss .. terusss sayang … ahhh begitu baik …” Aku menjilat payudara Tante Lisa, dibutuhkan waktu sekitar 10 menitan sehingga tanpa sadar batang kemaluanku juga mulai mengeluarkan jelas pelumas cair lebih dari seks kepalanya.


Lalu aku menangkap tangan sekilas Tante Lisa sedang mengelus clitorisnya sehingga bagian saya kuarahkan ke arah celana untuk kupelororti. “Aahhh buka saja sayang … jangan malu-malu … ahhhh …” Tante Lisa napas terengah-engah menahan nafsu, seperti orang gila Aku segera membuka celananya dan aku mencium CD nya. Waww, dia hanya lagsung keenakan menggelinjang, kemudian celana kupelorotkan jadi sekarang Tante Lisa sudah telanjang Total. Aku melihat lubang kemaluannya dipenuhi bulu ditata rapi sehingga terlihat seperti lembah penuh rambut. Lalu perlahan-lahan kumasukan jari tengah untuk menembus lubang sudah ayam basah. “Aahrrrh … sshh … lezat De .. lezat”, teriaknya. 

Lalu aku meletakkan wajahku ke liang kemaluannya untuk ayam bibir menjilati halus mengkilap, maka dengan nafsu kujilati lubang Tante kemaluan dengan lidah saya naik dan turun kasus cat saja. Tante Lisa semakin kewalahan, ia menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sementara meremas payudaranya sendiri. “Aahhh … sshhh datang pada bayi .. memberi saya lebih banyak, memberi saya lebih banyak … ohhhh”, dengan clit kujilati lebih cepat dengan jari-jari saya dan ayam pit kucoblos yang semakin basah.

Beberapa saat kemudian tubuhnya dipindahkan ke alam liar sepertinya dia seperti orgasme. Lalu kupercepat tusukan jari-jari saya bahwa dia merasa keenakan sekali dan kemudian sekali ia menangis, “Oohh aaahh … Tante sudah keluar sayang … ahhh”, berteriak sedikit pantat goyang untuk menemukan lidah saya yang masih menjilati bibir kemaluannya sehingga orgasme cairan kujilati sampai habis. Kemudian dia tenang seperti lemas sekali, dan kemudian dia menarikku ke sofa. “Nah ternyata kau begitu besar sama sekali, Tante belum puas karena loh …” dia mencium bibirku sehingga cairan ke bibir diolesi ayam liang Tante Lisa. Sementara batang kemaluanku masih tegang di belaian oleh Tante Lisa dan aku masih memutar putingnya semakin keras Tante itu. “Aahh ..” dia mendesah sambil terus membelai bibirku. “Sekarang giliran Tante sayang … akan membuat Anto merasa suka cita tubuh Tante ini.

Tangan Tante Lisa segera meraih selangkangan batang erat mencengkeram batang kemaluanku jadi sedikit sakit, tapi hanya kehilangan kudiamkan lezat juga uleni dengan tangan Tante Lisa. Lalu aku juga tidak mau kalah, tangan saya juga terus meremas-remas payudara yang indah. Terus terang saya paling suka dengan payudara Tante Lisa karena bentuknya yang indah, besar juga mengandung alias gemuk. “Aahhh … ssst,” jelas Tante Lisa mulai terangsang kembali ketika tangan mulai meremas payudaranya dengan kujilati sesekali dengan puting lidah yang sudah tegang, seolah-olah seperti orang kelaparan ku emut-emut Tante Lisa dan Tante Lisa pun menjadi semakin panik.

“Ahh Anto cinta sama dada Tantee Ya?”

“Ya Tante, Habis bentuk payudara Tante sangat merangsang sih, terus besar tapi masih tetep ketat …”

“Aahhh Anto bisa saja memuji Tante seperti itu ..”

Sementara itu tangannya masih membelai batang kemaluanku yang kepalanya kemerahan tetapi tidak terguncang hanya membelai. Kemudian Tante Lisa mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkangan sehingga aku mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai akhirnya Tante Lisa jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati batang kemaluanku. “Wahh batang kontol kamu besar ya anto… Sama seperti batang kontonl yang dimiliki para pria bule”, Tante Lisa memuji batang pangkal paha.

Sesaat kemudian ia mulai mencium kepala batang kemaluanku mengeluarkan jelas pelumas cair dan merata ke seluruh selangkangan kepala batang dengan lidahnya. Uaah, saya tidak bisa membantu merintih merasakan sukacita dari layanan yang disediakan Tante Lisa malam itu. Lalu dia mulai membuka mulutnya dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah dengan air liurnya. Saya juga tidak ingin kehilangan, membelai rambutnya sesekali meremas erat payudaranya, montok sehingga Tante Lisa bergidik terus kenikmatan. 

Beberapa menit setelah Tante Lisa melakukan hisapannya, aku mulai merasakan desir-desir kenikmatan menyebar ke seluruh batang kemaluanku dan kemudian saya mengambil Tante Lisa kemudian mendorongnya perlahan-lahan sehingga ia berbaring di karpet. Semangat aku mengangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depan saya.

“Ahh ANto ayolah masukkan batang kemaluan kamu ke Tante yah .. Tante sudah tidak tahan menunggu ingin ngerasain vagina Tante ditusuk dengan batang kontol kamu yang besar itu Anto".

“Iiiya Tante”, kataku.

Lalu aku mulai membimbing batang ke arah lubang kemaluan selangkangan Tante Lisa tapi aku tidak segera dimasukkan tapi saya menggesek-gesek ke bibir kelamin sehingga Tante Lisa berteriak keenakan, “Aahhh .. ya .. ya .. oh baik .. Ayo jangan tanggung-tanggung sayang masukinnya … “ dan kemudian aku mendorong masuk batang kemaluanku. 

Uh, agak sempit rupanya lubang vagina Tante jadi agak sulit untuk masuk ke batang kemaluanku sudah besar. “Aahh .. ssst .. .. oohhh Aoh perlahan-sayangi .. terus … ahhh”, saya mulai mendorong batang kepala ke dalam lubang kemaluan pangkal paha Tante Lisa sehingga Tante Lisa merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang pangkal paha ‘ pernah masuk semuanya.

Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Lisa juga ikut-ikutan bergoyang-goyang. “Aahhh argghhh .. enak sekali karena ass goyangan Tante Lisa membuat batang kemaluanku seperti memutar knot dengan dinding ayam liang dan tarik rasanya seperti empotan ayam.” Uuaahhh .. “sementara aku terus menjilati puting Tante Lisa dan menjilat lehernya basah karena keringat. 

Sementara Tante Lisa tangan menggenggam saya keras sehingga saya memberikan lebih cepat mengocok lagi. “ooohh ssst sayang … lezat ooohhh yess … ooohh good … ooh ya …” mendenganr mengerang saya lebih bersemangat untuk menyelesaikan permainan, “Aahh … cepat bibi sayang keluar ahh”, tubuh Tante Lisa pindah kembali liar yang ass ikutan Rupanya ia naik kembali orgasme, aku bisa merasakan cairan hangat menyiram kepala batang pangkal paha lagi merojok-rojok lubang vagina Tante Lisa. “Aahh … shhsss .. yess”, lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.

“Wahh kau benar-benar hebat Anto … Tante sampai keok dua kali saat Anto masih kuat.”

“… Dalam satu menit Tante juga Anto keluarin ya …” lanjutnya Aku menyodok-poke lubang Tante Lisa yang sempit kemaluan dan berdenyut itu.

“Ahh enak Tante .. ahhh …”

“Terusin sayang .. terus … ahhh .. ssst”, erangan Tante Lisa membuat saya lebih kuat merojok-rojok batang kemaluanku ke dalam kesenangan tanah.

“Aauwh ahhh perlahan sayang .. ya .. ahh baik.”

“Oh Tante, keluar ya sebentar …” kataku.

“Aahh Anto sayang … keluarin di aja yah sayang .. ahhh .. Tante mau ngerasin .. ahhh … ssst ingin percikan rasain hangat dari air mani kamu sayang …”

“Iiiyyaa … Tante ..” lalu aku mengangkat kaki kanan saya sehingga posisi ayam lubang Tante lebih menjepit batang kemaluanku yang keluar dari lubang kemaluannya.

“Aahhh … ohhh ahhh .. .. Tante Anto ssshhh keluar ya .. ahhh,” dan saya memeluk Tante Lisa meremas-remas payudaranya. Sementara itu, Tante Lisa memeluk erat sambil berayun pantatnya. “Ah Tante juga keluar lagi ahhh … ssst …” dan kemudian lubang kemaluannya tegas kurojok sehingga maniku pengumpulan air terjebak meletus.

“Seeerr .. serr … .. Crot Crot …” “Aahhh enak sekali Tante … ahhh … ahhh sulit .. sulit Tante …” Selama dua menitan aku masih berjuang dengan semprotan tubuh Tante Lisa untuk menyelesaikan maniku itu. Kemudian Tante Lisa membelai rambutku. “Ah kamu ternyata menjadi jagoan Anto …” Lalu ia menarik batang kemaluanku masih sedikit tegang di pit ayam kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya untuk lidahnya menjilat oleh. 

Ah, rasanya batang kemaluanku nyeri merokok Tante Lisa. Setelah kejadian ini kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya porno yang beredar di sana. Jadi, mudah-mudahan cerita ini bisa menjadi bahan bagi kalian yang suka berhubungan seks dengan Tante-tante.

Tidak ada komentar