Hasratku Wanita

Cerita Skandal Sex Dewasa Dengan Janda Penuh Nafsu Bercinta


Cerita Skandal Sex Janda | Sejak 4 tahun yang lalu aku resmi bercerai dengan suamiku, karena dia tak bertanggung jawab dan berpaling pada wanita lain. Kalau kuingat saat itu, betapa hatiku terasa hancur berkeping. Setelah mengetahui kalau suamiku tak setia dan main gila dengan wanita lain di belakangku.

Semenjak aku menjanda, aku sudah tak mau berkenalan dengan laki-laki manapun, karena aku takut jatuh hati dan hal yang telah aku alami terulang lagi. Karena kupikir setiap lelaki itu sama saja, suka menyakiti perasaan wanita yang begitu lembut, dan suka meremehkan wanita.

Akhirnya aku sangat benci pada laki-laki. Aku tutup pintu hatiku untuk setiap lelaki yang menaruh hati padaku. Bahkan boleh dikatakan rasa cintaku sudah mati dan kukubur dalam dalam. Hal seperti itu sampai berlangsung lima tahun. Sampai akhirnya, aku mengenal seorang lelaki keturunan India, Reyhan namanya.

2 tahun lamanya sudah aku mengenal dia, tapi hanya sebatas kenal saja. Aku sangat kagum dengan penampilannya. Setiap gerak gerik dan segala tingkah lakunya sungguh membuatku ingin mengenalnya lebih jauh lagi. Kejujuran dan tingkah lakunya yang sopan dan juga tutur sapanya yang lembut sungguh membuatku semakin kagum padanya.

Lama kelamaan seperti ada perasaan yang lain di hatiku. Seakan-akan ada bara asmara yang timbul di hatiku. Perasaan asmara yang sekian lama mati kini perlahanlahan mulai bangkit kembali. Apabila aku sedang melihat Reyhan, hatiku terasa begitu syahdu, dan kalau lama tak melihat dia hatiku terasa sangat rindu.

Aku sangat heran, kenapa bisa jadi begini. Aku sudah berusaha membuang perasaan asmaraku pada Reyhan, tapi aku tak mampu. Kebaikan dan kejujuran Reyhan telah mampu membangkitkan asmaraku yang telah sekian lama mati. Lama kelamaan benihbenih asmara di hatiku tumbuh dengan suburnya, sehingga aku tak mampu membendungnya lagi.

Apakah Reyhan juga merasakan seperti yang aku rasakan?, batinku bertanya tanya.

Akhirnya kuputuskan untuk mengirimikan email padanya. Ternyata emailku mendapat jawaban seperti yang aku harapkan. Aku gembira sekali karena aku mendapatkan tanda lampu hijau. Sungguh aku tak menyangka messageku mendapat sambutan hangat. Maka di setiap kesempatan aku selalu saling berkirim email dengan Reyhan. Katakata manis dan mesra juga katakata asmara dan hasrat selalu kubaca di mailboxku. Perkataan cumbu rayu saling membalas.

Sampai suatu hari di rumah Reyhan, tepatnya di Hayes, keadaan di rumahnya sangat sepi dan sunyi. Hanya aku dan Reyhan saja. Saat itu pukul sepuluh pagi. Aku dan Reyhan berada di ruang tamu. Kami berdua mengobrol ngalor ngidul dan akhirnya Reyhan memasukkan DVD. Dia memasukkan film porno yang berjudul Ice Woman.

Aku duduk di karpet dekat Reyhan, sambil menyaksikan permainan di layar televisi. Setelah kurang lebih sepuluh menit film berputar, aku melihat duduk Reyhan mulai gelisah. Aku merapatkan dudukku ke Reyhan. Kini aku dan dia duduk sangat rapat, dan sekarang tangan Reyhan mulai nakal, jarijarinya mulai merayap ke dadaku dan akhirnya menyusup ke balik bajuku, kemudian menyusup ke dalam BHku mencari puting payadaraku.

"Riska, sudah lama aku ingin bercinta denganmu sayang?'' katanya penuh nafsu.

''Aku juga Reyhan,'' kataku.

''Riska sayang, bolehkah aku minta tubuhmu sekarang?'' katanya.

''Tentu saja Reyhan, aku kan juga menginginkan kamu?'' jawabku.

''Aku buka pakaianku ya?'' katanya.

''Baiklah sayang,'' kataku.

Kemudian Reyhan melepaskan pakaiannya satu persatu termasuk CDnya, sehingga dia kini sudah telanjang bulat. Betapa mataku sangat terbelalak ketika melihat kontol Reyhan yang sudah berdiri dengan gagahnya dan juga sangat besar. Bulu kudukku merinding takut, melihat besarnya kontol Reyhan itu. Dan aku tertegun sejenak.

''Ada apa Riska?'' katanya.

''Tidak ada apa-apa,'' jawabku gugup.

''Aku buka pakaian kamu ya?'' katanya.

''Silakan sayang,'' kataku.

Kemudian Reyhan melepaskan pakaianku satu persatu, termasuk BH dan CDku, sehingga aku sekarang telah betul-betul bugil. Tangan kanan Reyhan terus mempermainkan puting payudaraku, sedangkan tangan kanannya mempermainkan klitorisku. Lidah Reyhan tak tinggal diam, dia terus beraksi menjilati leherku dengan sangat lihai sekali. Aku tak tinggal diam, tanganku melingkari kontol Reyhan yang besar dan mengocoknya. Tangan Reyhan terus menggelitik klitorisku, sehingga membuat aku menggelinjang keenakan.

''Terus.. Reyhan, ee.. nak.. sekali rasanya Reyhan,'' kataku tak karuan.

''Kocokanmu juga enak Riska,'' katanya juga.

Rasa geli dan nikmat yang kurasakan betul betul membuatku tak tahan.

''Reyhan, masukkan sekarang ya? Aku sudah tak tahan?'' pintaku.

''Baiklah Riska, aku juga sudah tak tahan,'' katanya.

Kemudian kontol Reyhan diarahkannya ke memekku, tanganku membimbingnya supaya tak meleset. Sedikit demi sedikit Reyhan menekan kontolnya ke memekku. Rasanya sedikit sakit, tapi bercampur nikmat.

''Riska, memekmu sangat sempit dan enak sekali!'' katanya.

''Apa betul Reyhan?'' kataku. Memang memekku terlalu kecil untuk ukuran kontol Reyhan yang besar itu.

Sungguh aku tak menyangka memekku yang kecil mampu menampung kontol Reyhan yang begitu besar.


Setelah kontol Reyhan masuk semuanya, Reyhan mulai menggenjotnya perlahanlahan. Aku pun ikut menggoyangkan pantatku seirama dengan gerakan Reyhan. Kadang-kadang aku memutar pantatku sehingga rasanya lebih nikmat menurut Reyhan. Rasa enak dan nikmat yang kami rasakan sungguh tiada bandingannya. Sedikit demi sedikit Reyhan mempercepat gerakannya dan nafasnya mulai terengahengah tak teratur. Aku pun tak tinggal diam, kuangkat pinggulku supaya kontol Reyhan dapat masuk lebih dalam.

''Riska, aku tak tahan dan mau keluar,'' katanya.

''Sebentar ya? Aku juga mau sampai,'' kataku. Kemudian kami saling berpacu dan akhirnya.

''Riska, aku keluar,'' katanya.

''Aku juga, kita keluarkan sama sama ya?'' pintaku.

''Kamu siap?'' tanyanya.

''Ya, aku siap,'' jawabku.

Lalu akhirnya kami sama sama mencapai nikmat yang selama ini belum pernah kami rasakan. Kami berdua samasama lemas, seakan kehabisan tenaga. Lalu kami beristirahat sejenak, baru kemudian tangan Reyhan mulai nakal lagi. Dia mulai mempermainkan putingku sehingga nafsuku kembali bergairah. Bibir kami kembali berpadu, dan tangan kami sama sama liar. Kontol Reyhan sudah berdiri tegak lagi bagai pentungan yang siap memukul mangsa.

Riska, aku mau lagi sayang?'' pintanya.

''Aku juga Reyhan,'' jawabku setuju.

Reyhan kembali mengarahkan kontolnya ke memekku lagi. Tanganku kembali membantunya supaya lebih mudah masuk. Setelah kontol Reyhan betul betul masuk, Reyhan mulai menggenjotnya. Kali ini genjotan Reyhan lebih bersemangat. Setelah sepuluh menit Reyhan menggenjot kontolnya, Reyhan membalikkan tubuhku.

''Ganti posisi ya Riska?'' Aku sedikit letih. katanya.

''Baiklah Reyhan, aku bersedia,'' jawabku. Kemudian aku menggerakkan pinggulku ke atas dan ke bawah, kadang kadang kuputar-putar.

''Aauuhh.. Riska.. Enak.. Sekali, kata Reyhan.

Aku terus menggoyangkan pinggulku ke atas dan ke bawah tanpa menghiraukan racauan Reyhan. Kali ini kami berdua samasama bertahan lebih lama. Setelah aku letih berada di atas, kini kami mengubah style.

Riska, style doggy ya?'' pintanya.

''Baiklah, kalau itu yang kamu mau mari kita coba,'' jawabku.

Kami melakukan gaya doggy, ternyata gaya ini rasanya sangat enak dan nikmat sekali. Dulu aku tak pernah melakukan gaya seperti ini. Reyhan terus menggenjot kontolnya dengan begitu bersemangat.

''Reyhan, kontol kamu enak sekali,'' kataku.

''Apa benar Riska?'' jawabnya.

''Memang ini benar, dan aku tak bohong,'' jawabku.

Rasa nikmat yang kurasakan semakin memuncak. Genjotan Reyhan pun semakin tak karuan, sekarang gerakan Reyhan sudah mulai cepat. Aku pun menggerakkan pinggulku seirama dengan gerakan Reyhan. Akhirnya Reyhan mencabut kontolnya dari memekku, dan memintaku telentang. Setelah aku telentang, Reyhan naik ke atasku dan kembali memasukkan kontolnya ke memekku dan menggenjotnya. Kini genjotan Reyhan semakin mantap dan terasa sangat dalam dan sangat enak sekali. Reyhan mempercepat gerakannya.

''Riska, aku mau sampai,'' katanya.

''Aku juga Reyhan,'' jawabku. Kami berdua berpacu dalam nikmat, dan akhirnya..

''Aku keluar lagi sayang,'' katanya.

''Aku juga Reyhan,'' jawabku.

Akhirnya kami berdua sama sama mencapai puncak kenikmatan dan keluarlah lahar dari kontol Reyhan juga dari memekku. Dan kami berdua samasama lemas dan terkulai di atas karpet. Setelah kami melepas lelah, kami pergi mandi supaya badan kami nampak segar. Sehabis mandi, kami berdua dudukduduk di sofa sambil berbincang.

''Riska, kalau kapan kapan kamu mau, bilang saja ya?'' kata Reyhan.

''Memangnya kamu mau lagi?'' kataku.

''Ya pastilah! Siapa yang mau mau nolak nikmatnya memek kamu yang seret itu?'' katanya.

''OK, kalau aku mau, aku akan beritahu kamu,'' jawabku.

Akhirnya setiap ada kesempatan selalu kupergunakan untuk bercinta dengan Reyhan. Kadang-kadang seminggu sekali dan kadang kadang lima hari sekali, aku bermain cinta dengannya. Hal tersebut sampai sekarang masih tetap berlanjut. Kejujuran dan kelembutan perkataan Reyhan, mampu membangkitkan hasrat asmaraku yang selama ini hampir musnah. Bahkan sudah hampir mati.



Tidak ada komentar