Hasratku Wanita

Merenggut Keperawanan Gadis Cantik Yang Pingsan di Pinggir Pantai


Cerita Sex Keperawanan | Namaku Riyan, aku adalah seorang ABG yang berusia 18 tahun. Aku mempunyai tinggi badan sekitar 172 cm, berat badan 59 kg, cukup ideallah postur tubuhku. Disini aku akan berbagi cerita sex yang hot dari pengalaman saya dengan seorang wanita. Bisa dibilang pengalaman Sexs ku ini sangat jarang dialami oleh orang lain, dan saya yakin para pembaca pun mengatakan seperti itu setelah membaca cerita sexs ku ini.

Selain berpostur tubuh ideal, aku juga memiliki wajah yang sedikit ganteng, hhe. Saya kira cukup pembukaan ceritanya, sekarang menuju pada cerita sex mesum pribadi Mas Riyan yang paling Ganteng. Pada suatu hari pihak sekolahku mengadakan Study Tour di sebuah pantai di daerah Jawa Barat. Kami semua sampai di lokasi sekitar pukul 04.00 dini hari.

Karena kami sampai di lokasi wisata pada Pukul 04.00 dini hari, teman satu sekolahku dan semua guru pun lelah dan langsung tidur di penginapan yang sebelumnya sudah dibooking. Namul hal itu tidak terasa olehku, karena ketika perjalanan ke objek wisata aku sempat tidur. Maka dari itu sesampianya disana akupun bisa tertidur 1 jam kemudian tepatnya pada pukul 06.00 dini hari.

Tidak terasa waktu pun berlalu, sampai pada akhirnya aku terbangun sekitar Pukul 08.55 pagi. Namun ketika aku terbangun aku merasa bingung, karena pada saat itu teman-teman sekamarku sudah tidak ada di kamar. Wah nampaknya aku ketinggalan deh ini, ucapku. Saat itu aku pun segera keluar kamar dan melihat bus sudah tidak ada, hal itu menandakan bahwa mereka sudah pergi ketempat wisata.

Karena merasa kurang yakin aku pun sempat menanyakan kepada staff hotel, setelah bertanya ternyata benar rombongan sekolahku telah berangkat ke lokasi wisata. Sekitar jam 07.30 pagi mereka sudah berangkat. Saat itu merasa sangat kesal akan hal itu. Aku kesal sekali tidak bisa ikut dan yang paling membuat aku jengkel adalah, mengapa teman sekamarku tidak membangunkan aku. Benar-benar keterlaluan mereka.

Untuk menghilangkan rasa kesalku, akupun langsung keluar dan bejalan-jalan di pantai. Kebetulan sekali hotel tempat kami menginap berdekatan dengan sebuah pantai. Sesampainya di pantai, aku merasa aneh saat itu, karena pantai ini suasana-nya sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun kecuali aku. Lalu aku berfikir, mungkin pantai ini sepi karena pantai ini bukanlah tempat wisata.

Saat itu terlihat banyak sampah dan tanaman bakau yang cukup lebat di tepi pantai ini. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan orang tidak suka berkunjung di pantai ini. Dengan bertelanjang kaki saat itu mulai menelusuri pantai, tak jarang sepanjang pantai aku banyak menemukan berbagai jenis sampah. Tanpa aku duga ditengah perjalanku dikagetkan dengan adanya sesosok orang yang terkapar di tepi pantai.

Karena aku penasaran, maka aku pun segera menghampirinya, dan segera menepikanya di bawah pohon tepi pantai yang cukup rindang. Setelah kuperhatikan secara seksama, ternyata dia adalah seorang gadis yang usianya sebaya denganku. Saat itu aku coba memeriksa denyut nadinya, ternyata setelah aku periksa denyut nadinya masih berdenyut dan tubuhnya pun masih hangat.

Karena dia masih hidup aku pun mengamati lagi gadis itu. Sungguh sebuah rejeki aku bisa menemukan gadis yang berparas cantik, berkulit putih, bertubuh sintal dan berambut panjang. Pada saat itu Gadis itu memakai hanya mengenakan pakaian renang yang cukup indah dan mahal nampaknya. Dalam hening aku merasa bingung karena memikirkan darimana datangnya gadis ini.

Saat itu aku mencoba memeriksa memeriksa sekujur tubuhnya, dengan maksud siapa tahu ada identitas yang terselip di baju renangnya. Namun ketika aku aku memeriksa tubuhnya, spontan terlintas ide ngeres di otakku. Saat itu sesekali aku menyentuh buah dadanya yang lumayan kenyal dan besar bagi gadis seumurannya. Saat itu aku juga memperhatikan area kewanitaan-nya yang nampak menyembul indah.

Karena aku laki-laki normal, saat itu tidak terasa kejantananku sudah ereksi hebat, dan seketika timbullah niat buruk untuk menyetubuhi gadis itu. Karena saat itu hanya ada aku dan gadis pingsan yang aku temukan tadi, tanpa buang waktu niat cabulku pun kulancarkan. Mulailah aku melucuti celana renangnya yang menutupi tubuh dan kewanitaannya yang menyembul indah.

Stelah terlepas, maka terlihatlah kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sangat terawat dihadapanku. Tanpa berfikir panjang akupun mulai menyentuh bibir kewanitaannya, berhubung penis ku sudah tidak tahan lagi, maka aku pun bergegas melepas celana pendek, celana dalamku. Sembari memandangi indahnya tubuh gadis itu, kejantananku pun aku gesek-gesekkan pada kewanitaan gadis itu.

“ Beuhhh, nikmat sekali ternyata rasanya… ”

Sembari masih menggesek-gesekan kejantananku pada kewanitaann gadis itu, tak lupa tanganku meraih buah dadanya yang kenyal lalu aku remas-remas dengan penuh gairah. Sesekali aku juga memainkan puting susunya yang berwarna kemerah-merahan itu. sembari tangan kiriku memegang buah dadanya, tangan kananku pun sekarang bergerak menuju liang senggamanya. Saat itu aku mencoba menusuk-nusukkan jemariku kedalam liang senggama yang masih sempit itu.

Secara perlahan aku menusukan jariku kedalam liang senggama gadis itu, setelah beberapa saat pada akhirnya jemariku berhasil masuk ke dalam liang senggamanya.
Tidak kusangka ternyata dia masih Virgin, dan keluarlah sebercak darah yang mengalir dari liang senggamanya. Saat itu aku sempat terkejut karena tiba-tiba gadis itu bergerak, mungkin saja dia merasakan sakit ketika jariku menembus selaput daranya.

Seketika aku pun langsung menghentikan perbuatanku, karena aku takut dia sadarkan diri dan akan berteriak jika melihat aku sedang melakukan hal cabul ketika dia tersadar. Setelah beberapa saat aku hentikan, ternyata dia masih tidak sadarkan diri. Saat itu aku masih sempat menunggu sekitar 15 menit untuk memastikan jika dia benar-benar masih tidak sadarkan diri.

Lalu setelah benar-benar yakin dia masih pingsan, aku pun kembali melanjutkan bermain di arena kewanitaan nya dengan jemariku. Setelah itu aku pun mencoba bermain dengan gaya lain, ketika itu aku mendekatkan wajahku ke depan bibir kewanitaannya gadis itu. Kulihat bibir kewanitaannya berlumur sedikit bercak darah akibat sodokan jariku yang menembus selaput daranya tadi.

Karena aku sudah terlanjur nafsu dan khilaf aku pun tidak perduli dengan bercak darah itu, dan aku pun langsung melahap kewanitaan gadis itu sembari kedua tanganku membuka lebar dinding bibir kewanitaannya. Setelah beberapa saat aku menciumi kewanitaannya, aku mulai lidahku menjulurkan lidahku untuk memainkan clitorisnya. Masih dengan keadaan pingsan, aku mendengar nafas gadis itu memburu.

Seketika itu hembusan nafasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan. Ketika nafasnya makin tidak beraturan, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih bening yang hangat membasahi lidahku. Sungguh hebat sekali gadis itu, dalam keadaan yang tidak sadarkan diri dia bisa orgasme, hha… mantap.

Berhubung gadis itu sudah orgasme dan masih tidak sadarkan diri, aku pun langsung mempersiapkan kejantananku yang sudah mencapai ukuran maksimal itu, untuk memcoba memasuki liang senggamanya. Aku langsung mencoba memasukkan kejantananku ke dalam kewanitaan itu dengan menggesek-gesekan kejantananku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kejantananku ke dalam liang senggamanya ternyata liang senggamanya masih sangat sempit.

Saat itu terasa sangat sulit sekali memasukan kejantananku kedalam Vagina Gadis itu, sampai-sampai kejantananku yang sudah ereksi maksimal tidak kuat untuk menembus kewanitaan gadis itu. Huffttt, sunguh susah menembus memek perawan. Namun aku tidak menyerah begitu saja, secara perlahan aku terus mencoba menusukan kejantananku. Setelah susah payah akhirnya,

“ Zlebbbbbbbbbb ”,

Terbenamlah seluruh kejantananku didalam vagina itu. Setelah berhasil masuk kedalam lubang kewanitaan itu, kurasakan seakan kejantananku seperti dipijat-pijat oleh dinding Vagina gadis itu,

“ Ouhhhhhhhhh…. Nikmatnya surga dunia ini… ”, ucapku puas.

Setelah terbenam seluruhnya kurasakan hangatnya lubang kewanitaan membuat kejantananku semakin keras saja. Lalu aku langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kejantananku. Dengan perlahan aku gerakan kejantananku keluar masuk dari liang senggamanya,

“ Eughhhhh… Nikmat sekali… Sssss… Aghhhhh… ”, desahku merasa nikmat.

Setelah sekitar 20 menit aku menggenjot kewanitaan gadis itu dengan tempo pelan, kini aku mempercepat genjotanku dengan liar dan penuh nafsu,

“ Ouhhh… Sssss… Aghhh… Plak… Plak… Plak… ”, desahku bercampur suara hentakan kulit kami yang menempel ketika aku menggoyangkan pinggulku.

Tidak lama kemudian kurasakan ada sesuatu yang mendesak pada pembulu darah pada kejantananku, dan,

“ Aghhhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Pada akhirnya tersemburlah semua spermaku di dalam liang senggama gadis itu, aku merasa nikmat dan melayang-layang. Sungguh luar biasa orgasme yang kurasakan saat itu. seketika itu aku pun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Sejenak aku membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbaring sambil memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang terlelap dengan wajahnya yang lugu. Dan sesekali aku memegang buah dadanya yang sangat menggoda.

Tidak terasa haripun sudah sore, saat itu aku terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini. Beberapa saat aku berpikir untuk menemani dia hingga sadar. Tapi kadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani gadis itu hingga siuman.


Ditemani api unggun dan debur ombak, sambil bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang. Dan walaupun begitu pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya, mencoba untuk menghangatkannya, tanganku tak henti-hentinya memegangi buah dadanya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat untuk memakaikan pakaian renangnya.

Pada waktu itu aku melihat jam tanganku menunjukan tepat pukul 19.20 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya gadis itupun siuman, dia terkejut ketika dia melihat aku disampingnya dan sadar bahwa dirinya telah telanjang bulat.

“ Hah… Kamu siapa, kenapa kamu disini dan mengapa aku telanjang ??? kamu melakukan apa padaku ?? ”, ucapnya kaget bercampur kemarahan.

“ Sudah-sudah tenang dulu, tolong diam sebentar dan dengarkan aku !!! tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ”, ucapku dengan santainya.

Kemudian aku pun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata. Dengan air mata bercucuran, dia menceritakan semuanya kepada aku. Dari ceritanya aku mengetahui ternyata dia adalah putri dari seorang jutawan dari kota S dan tak lupa kami pun berkenalan. Gadis itu ternyata bernama Lisa.

Saat itu dia mengatakan kepadaku mengapa dia tidak sadarkan diri, ternyata dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai hingga tidak sadarkan diri. Kemudian kami pun mulai akrab dan Lisa pun berkata,

“ Yan, kamu bisa tolongin aku nggak… ”, ucapnya.

“ Apa saja pasti akan akau lakukan Lis ”, jawabku.

“ Terima kasih sebelumnya ya Yan, aku kedinginan sekali nih Yan, dan aku tidak bawa pakaian, hanya baju renang ini saja yang aku bawa ”, ucapnya memelas kepadaku.

“ Ya sudah sini aku peluk kamu biar kamu hangat ”, ucapku menawarkan kehangatan.

Kemudian dia mulai mendekat dan dan aku mulai memeluk nya di dalam pelukanku,

“ Lis, kalau kamu cuma begini saja, kamu pasti masih akan kedinginan ”, ucapku penuh dengan pikiran cabul lagi.

“ Lalu aku harus bagaimana Yan biar aku nggak kedinginan ? ”, tanyanya padaku polos.

“ Agar kamu tidak kedinginan kamu harus menggerakan tubuh kamu ”, ucapku.

Lalu Lisa pun mulai menggerakan tubuhnya, sesekali dia melompat lompat agar dia merasa hangat. Namun hal itu percuma saja, karena selain dia telah lama terendam air laut, dan juga suasana dipantai dingin sekali karena angin diapun berkata padaku,

“ Yan… Kenapa aku masih dingin ya ”, ucapnya padaku.

Lalu aku memberanika diri untuk menawarkan hal lain kepadanya,

“ Masih dingin ya Lis, Eummmm… gimana yah… Eeeeee… gmana kalau kita itu aja… Eummmm… Bercinta maksudnya ”, ucapku agak ragu.

“ Hah, Apa ?!!! ”, ucapnya kaget.

“ Gimana Lis kamu mau nggak, aku yakin kalau kita Bercinta pasti tubuh kamu nanti terasa hangat? ”, ucapku penuh trik dan pikiran cabul .

“ Eummm… giman ya Yan… aku takut kalau begituan… tapi… ”, ucapnya bingung.

“ Sudah nggak udah takut, kita coba lakukan saja… ”, kataku sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut.

Beberapa saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa disengaja kejantananku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh perutnya. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku langsung menarik mulutku dari mulutnya. Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kejantananku yang dari tadi Ereksi,

“ Sekarang kamu coba sepongin kontol aku yah !!! ”, pintaku.

Tanpa banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia langsung mengulum kejantananku. Pertama dia masih ragu, tetapi setelah beberapa saat dia mengulum kejantananku akhirnya dia menikmatinya dan nafasnya pun mulai tidak beraturan,

“ Ya gitu… terus Lis… Ssss… bagus sekali… Oughhh… ”, desahku.

Setelah beberapa menit dia mengulum kejantananku, serasa aku akan menyemburkan lahar panasku, namun aku tidak rela jika harus orgasme dengan sebuah kuluman. Lalu aku pun mengeluarkan kejantanku dari dalam mulutnya dan,

“ Lis, sekarang aku jilatin memek kamu yah !!! ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara Lisa pun kemudian dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar. Kemudian aku memulai dengan menciumi pahanya lalu berpindah ke dadanya lalu ke perutnya lalu aku manciumi bibir kewanitaannya. Setelah seluruh permukaan bibir kewanitaannya aku jilati, aku mencoba membuka kewanitaannya lebar lebar dan langsung menghisap clitorisnya yang sudah mengeras,

“ Oughhhh… geli sekali Yan… Ssss… Aghhhh…. ”, ucapnya geli-geli nikmat.

Saat itu aku memainkan clitorisnya yang tersasa hangat dimulutku. Dia pun mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatku semakin ingin melumat seluruh kewanitaannya. Setelah beberapa saat aku melumat kewanitaannya itu, aku langsung menghentikan permainanku itu,

“ Ihhhh… kenapa berhenti sih Yan, Lagi enak-enaknya tau… huhhh… ”, ucapnya sedikit kecewa.

“ Udah jangan cemberut gitu dong, aku bakal kasih kamu yang lebih nikmat… ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung meraih kejantananku yang sudah berdiri lagi. Aku langsung mengarahkan kejantananku kearah kewanitaannya yang sudah terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku tanamkan kejantananku dalam-dalam,

“ Aowww… aduh, Sakit Yan… ”, ucapnya kesakitan.

Lalu dengan perlahan aku mulai manggenjot pinggulku. Secara perlahan desahan sakit yang keluar dari mulut Lisa pun berubah menjadi desahan nikmat,

“ Sssss… Oughhh… enak Yan… ayo terus… Aghhhh… ”, desahnya mulai menikmati hubungan skandal sex kami.

Ditengah aku sedang menggenjot kewanitaannya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit,

“ Lisa… kita coba doggy style Yuk !!! ”, pintaku.

“ Apa tuh Yan… ? ”, ucapnya polos.

“ Sekarang kamu nungging seperti anjing kencing yah ”, ucapku mengarahkannya.

“ Oh itu ya Yan, baiklah… ”, ucapnya menggiyakan permintaanku.

Kemudian dia menungging dan aku langsung menyambut kewanitaan-nya dari belakang. Lalu aku pun langsung menggenjot kembali pinggulku ini,

“ Aghhhhh… Aghhhhh… enak, Oughhh… Eummmm… ”, desah Lisa.

Setelah hampir mencapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang membuat timbulnya suara benturan pinggulku dengan pantatnya,

“ Sssss… Aghhh… Plakkk… Plakkk… Plakkk… Oughhhh yeah… ”,

Diiringi desahan panjang dari mulut Lisa,aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku yang masih berada dalam liang senggama Lisa. Hal itu menandakan Lisa telah Orgasme. Saat itu aku pun makin mampercepat genjotanku dan tidak lama kemudian,

“ Crottttttttt… Crottttttttt… Crottttttttt… ”,

Pada akhirnya aku pun kembali memuntahkan lahar panasku didalam didalam liang senggamanya Lisa. Sungguh orgasme yang luar biasa kali ini. Karena orgasmemu kali ini aku lakukan dengan keadaan Lisa yang sudah sadarkan diri. Kemudian kami pun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Lalu kami pun barbaring sambil saling berpelukan.

Saat itu kamipun tertidur lelap di tepi pantai disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali sedangkan aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tidak jauh dari hotel tempat aku menginap.

Sesampainya Di Vila Lisa, sebelum kami berpisah kami sempat bertukaran nomor handphone. Setelah sampai di hotel, aku melihat rombongan sekolahku telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang. Setelah kami semua selesai berkemas, kemudian kamipun pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menelefon Lisa. Saat itu ternyata dia juga sedang ada di kotaku.

Saat itu kami pun segera menentukan tempat untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya hubunngan skandal sex lagi. Setelah kejadian itu kami pun akhirnya berpacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar hubungan kami tidak rusak karena hamilnya Lisa, aku memintanya agar Lisa meminum pil KB sebelum dan sesudah berhubunga skandal sex.



Tidak ada komentar